Ketahanan Keluarga Pancasila Dalam Menguatkan Solidaritas Kebangsaan Generasi Muda

Authors

  • Nisa Wening Asih Sutrisno Universitas Bhakti Kencana Garut
  • Inggar Saputra Universitas Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.62951/icgel.v2i1.139

Keywords:

Family Resilience, Pancasila, National Solidarity, Young Generation

Abstract

The vulnerability of the younger generation to negative exposure to new media (internet and social media) has the potential to weaken national resilience, especially the aspect of family resilience. Family resilience as a fundamental element is disrupted by negative broadcasts, the rise of hate speech and information (fake news and misleading narratives) that are widely found in new media. For this reason, it is necessary to strengthen national solidarity through the idea of ​​forming Pancasila family resilience that protects the younger generation from the destructive threats of social media. This study aims to determine the extent to which Pancasila family resilience can strengthen the spirit of national solidarity of the younger generation. The study used a literature study method with a qualitative approach. Data collection techniques used primary and secondary sources with data collection techniques using data triangulation. The results of the study stated that (1) The threat of weakening national values ​​arises from digital developments marked by the rise of new media in the form of the internet and social media; (2) The negative influence of new media appears in negative video broadcasts, the phenomenon of hate speech and misleading narratives, and fake news that creates social unrest in society; (3) The concept of Pancasila family resilience is needed to strengthen the spirit of national solidarity and prevent the negative impacts of new media among the younger generation. The conclusion of the research is that the concept of Pancasila family resilience is expected to be able to encourage the spirit of Pancasila in preventing various negative impacts of the digital technology phenomenon, especially the negative influence of new media on the spirit of nationalism among the young generation of Indonesia.

References

Aivalioti, I., & Pezirkianidis, C. (2020). The role of family resilience on parental well-being and resilience levels. Psychology, 11(11), 1705–1728. https://doi.org/10.4236/psych.2020.1111108

Alfian. (1981). Politik, kebudayaan, dan manusia Indonesia. LP3ES.

Aprilistya, A., Azhari, C. V., & Pramesti, C. A. (2023). Dampak media sosial terhadap penurunan nilai moral dan etika generasi muda. Indigenous Knowledge, 2(2), 150–157. https://jurnal.uns.ac.id/indigenous/article/view/79375

Ayu, K. R., Najwan, M., Ranaya, A. A. G., & Antoni, H. (2024). Dampak media sosial terhadap dekadensi moral di kalangan generasi muda: Solusi berbasis nilai-nilai Pancasila. Garuda: Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Filsafat, 2(4), 185–194. https://doi.org/10.59581/garuda.v2i4.4518

Daradjat, Z. (1991). Ilmu jiwa agama. Bulan Bintang.

Fatimah, N., Reza, A. P. A., & Sutari, D. (2024). Dampak media sosial terhadap kesadaran kebangsaan generasi muda. Retorika: Jurnal Komunikasi, Sosial dan Ilmu Politik, 1(2), 167–173.

Indriani, J., Aisyah, N., & Trisno, B. (2024). Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Konsensus: Jurnal Ilmu Pertahanan, Hukum dan Ilmu Komunikasi, 1(4), 104–114.

Jadidah, A. (2021). Konsep ketahanan keluarga dalam Islam. Maqashid: Jurnal Hukum Islam, 4(3), 63–77.

Laitinen, A., & Pessi, A. B. (2015). Solidarity: Theory and practice: An introduction. Lexington Books.

Lira, M. A., & Saputra, I. E. (2023). Edukasi menjadi pemimpin muda yang berkarakter di Pesantren Mizanul Ulum. Ekasakti Jurnal Penelitian & Pengabdian (EJPP), 3(2), 211–218. https://doi.org/10.31933/ejpp.v3i2

Manubey, J., Koroh, T. D., Dethan, Y. D., & Banamtuan, M. F. (2022). Pengaruh literasi digital terhadap hasil belajar mahasiswa. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 4288–4294. https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/6108

Mei, M. N. A., Farida, E. A., & Kridaningsih, A. (2021). Pengaruh media sosial terhadap wawasan kebangsaan pada generasi muda. CIVICUS: Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 9(2), 1–6. https://doi.org/10.31764/civicus.v9i2.4773

Mileaningrum, A., Hidayat, E. R., Legowo, E., Widodo, P., & Sukendro, A. (2023). Peningkatan ketahanan keluarga (family resilience) sebagai bagian dari perwujudan ketahanan nasional. Jurnal Kewarganegaraan, 7(1), 435–440.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (2014). Analisis data kualitatif. Universitas Indonesia Press.

Muzakkir. (2015). Generasi muda dan tantangan abad modern serta tanggung jawab pembinaannya. Jurnal Al-Ta’dib, 8(2), 111–124.

Parwitasari, T. A. (2022). Peran keluarga dalam menumbuhkan ketahanan dan keamanan bangsa. Jurnal Kewarganegaraan, 6(3), 6230–6239. https://doi.org/10.31316/jk.v6i3.4127

Prayitno, I. H., & Sofwan, E. (2021). Konsep ketahanan keluarga yang ideal untuk menciptakan keluarga yang tangguh dan sejahtera di Kota Tangerang Selatan. GARDA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(2), 70–85.

Priadi, R. A., & Prismarini, R. N. (2025). Analisis resepsi audien pada konten storytelling Nadhifa Allya Tsana di podcast Rintik Sedu. Komunitas: Jurnal Ilmu Komunikasi, 10(2), 41–47. https://doi.org/10.47942/komunitas.v10i2.1798

Purba, I. P. M. H., Widodo, B. S., & Swarizona, S. (2024). Penguatan ketahanan keluarga mengatasi tindakan kekerasan melalui aktualisasi nilai-nilai Pancasila dan pemberdayaan masyarakat Desa Widodaren Kecamatan Gerih Kabupaten Ngawi. Community Development Journal, 5(6), 13055–13062. https://doi.org/10.31004/cdj.v5i6

Putri, K., & Supartiningsih. (2023). Konsep dasar ketahanan keluarga dalam perspektif teori sosial Talcott Parsons dan maknanya bagi pencegahan radikalisme di Indonesia [Tesis, Universitas Gadjah Mada].

Rizkia, D. (2023). Kebangsaan dan solidaritas sosial: Membangun kesatuan dalam keragaman. https://www.researchgate.net/publication/371223700_kebangsaan_dan_solidaritas_sosial_membangun_kesatuan_dalam_keragaman

Safitri, W. (2023). Penerapan prinsip solidaritas sosial menurut Emile Durkheim dalam kasus Haris Azhar dan Fathia. Nusantara: Jurnal Pendidikan, Seni, Sains dan Sosial Humanioral, 1(2), 1–25.

Sidiq, U., & Choiri, M. M. (2019). Metode penelitian kualitatif di bidang pendidikan. CV Nata Karya.

Shihab, M. Q. (2014). Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan peran wahyu dalam kehidupan masyarakat. Mizan Pustaka.

Siswanto. (2019). Pancasila sebagai pengawal solidaritas kebangsaan. Jurnal Pertahanan & Bela Negara, 9(1), 109–124.

Setyowati, R. N., Suwanda, I. M., Harmanto, Listyaningsih, & Yani, M. T. (2020). Penguatan identitas nasional melalui ketahanan keluarga dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kota Surabaya. Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan (JCMS), 5(2), 6–12.

Thomas, P. A., Liu, H., & Umberson, D. (2017). Family relationships and well-being. Innovation in Aging, 1, igx025. https://doi.org/10.1093/geroni/igx025

Tiarylla, D. S., Azhima, L. U., & Saputri, Y. A. (2023). Pancasila sebagai dasar negara di Indonesia. Indigenous Knowledge, 2(4), 277–283.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.

Yubiantara, I., & Retnasary, M. (2020). Podcast menjadi media pemenuhan kebutuhan informasi di era disruptif. Komunikasiana: Journal of Communication Studies, 2(1), 50–57. https://doi.org/10.24014/kjcs.v2i1.10455

Wardani, A., Hayati, K., Suprayitno, D., & Hartanto. (2023). Gen Z dan empat pilar literasi digital. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN), 4(4), 3995–4002. https://doi.org/10.55338/jpkmn.v4i4.1962

Zulaichah, S., & Nizar, M. C. (2023). Ketahanan keluarga pasangan suami istri yang tidak mempunyai anak. Jurnal Ilmiah Sultan Agung Universitas Islam Sultan Agung Semarang, 1158–1167.

Downloads

Published

2025-05-26